Assalammualaikum wrwb murid ibu yang hebat. Apa khabar? semoga kalian sehat dan bahagia ya. mari kita mulai dengan doa semoga kita diberikan kelancaran dalam belajar oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin. Pada hari ini, Selasa 27 April 2020, Ibu akan memberikan materi pembelajaran tentang Rotasi dan Revolusi serta gehana Matahari dan Bulan. Tahukah kalian, bahwa bumi itu berputar atau bergerak?...ya!, Bumi kita melakukan 2 gerakan, yaitu gerakan Rotasi dan Gerakan Revolusi.
terjadi siang dan bagian yang lain adalah malam.
1. Rotasi Bumi
Rotasi bumi yait proses
pergerakan bumi berputar pada porosnya.
Ketika bumi berevolusi, bumi juga
melakukan gerak rotasi dengan berputar pada porosnya. Arah rotasi sama dengan
arah revolusi yaitu dari barat ke timur. Dengan pergerakan pada sumbunya
atau porosnya, maka setiap daerah pada bumi mengalami siang dan malam, meskipun
dengan panjang siang dan malam yang dapat berbeda-beda. Masa rotasi bumi
pada porosnya dalam hubungan dengan bintang adalah 23 jam, 56 menit, dan 4.091
detik. Masa rotasi dalam hubungannya dengan Matahari adalah 24 jam. Tetapi
perputaran tersebut semakin melambat dikarenakan pengaruh dari gravitasi bulan.
A.Akibat Terjadinya Rotasi Bumi
A.Akibat Terjadinya Rotasi Bumi
Rotasi bumi bisa mengakibatkan
gejalan alam yang terjadi antara lain sebagai berikut:
1. Peredaran Semu Harian Benda Langit
1. Peredaran Semu Harian Benda Langit
Apabila diamati benda-benda yang
berada di langit, seperti benda-benda tersebut bergerak dai timur selanjutnya
akan naik lewat atas kepala kita dan akhirnya terbenam di sebelah barat. apakah peredaran benda-benda langit diatas adalah suatu kejadian yang sebenarnya? ketika kita naik kereta api, dari jendela kita melihat ke luar terlihat
pepohonan, dan rumah- rumah seakan-akan begerak menuju kita kemudian melewati
dan menjauhi kita. Gerakan pohon dan rumah adalah
gerak semu. Sekarang kita berada di bumi yang berotasi dari barat ke timur. Hal
ini merupakan gerak yang sebenarnya yang disebut dengan perbedaan haian. Akibat
dari rotasi bumi, benda langit terlihat melakukan peredaran semua harian dari timur ke barat
2. Terjadinya Siang Dan Malam
Bumi memperoleh sinar dari matahari. Setengah dari permukaan bumi dengan
bergantian menghadap ke matahari.
Bagian dari bumi yang menghadap matahari akanBumi memperoleh sinar dari matahari. Setengah dari permukaan bumi dengan
terjadi siang dan bagian yang lain adalah malam.
3. Perbedaan Waktu
Dalam satu kali rotasi, semua
tempat di bumi telah berputar 360o dan ditempuh dalam waktu 24
jam. Akibatnya yakni antara lain:
* Setiap 1o garis bujur ditempuh dalam waktu sebagai berikut
* Setiap 1o garis bujur ditempuh dalam waktu sebagai berikut
* Setiap 1 jam = 60 menit,
garis buju yang ditempuh yakni: Sehingga, setiap perbedaan 15o garis
bujur mempunyai perbedaan waktu 1 jam. Dari perbedaan waktu diatas, bumi
dibagi menjadi 24 daerah waktu dan setiap daerah besarnya adalah 15o.
Sebagian standar waktu, ditentukan waktu pada bujur 0o yang
melewati kota Greenwich yang terletak didekat kota London yang disebut sebagai
waktu pangkal atau GMT (Greenwich Mean Time). Lalu bagaimana pembagian daerah
waktu di setiap daerah di Negara Indonesia? Indonesia mempunyai pembagian tiga
daerah waktu yang telah ditetapkan sejak 1 Januari 1964. Selanjutnya, pada
tanggal 1 Januari 1988 disempurkan lagi, yakni sebagai berikut :
- 105o BT untuk daerah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), mencakup Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. WIB = GMT + 7 Jam
- 102o BT
untuk daerah Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), mencakup Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. WITA
= GMT + 8 Jam
- 135o BT
untuk daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi Maluku dan Irian
Jaya. WIT = GMT + 9 Jam
Pemepatan Bumi
Teori terjadinya bumi
mengemukakan bahwa bumi terbentuk dari suatu gas yang semakin lama akan semakin
keras karena pendinginan. Karena rotasi, pada tiap bagian di permukaan bumi
memperoleh gas gaya sentrifugal (gaya yang arahnya menjauhi sumbu putar).
Pada khatulistiwa gaya itu kuat
dan pada kutub gaya itu adalah nol. Karena pengaruh dari gaya sentrifugal
tersebut, pada saat bumi masih lunak di daerah khatulistiw menggelembung dan di
kedua kutubnya menjadi cepat pepat. Karena pemepatan bumi di kedua kutubnya,
gaya tarik bumi lebih kuat di kutub daripada di khatulistiwa. Revolusi Bumi adalah perputaran Bumi mengelilingi Matahari. Sebenarnya, tidak hanya Bumi yang mengalami revolusi, melainkan planet-planet lain di sistem tata surya. Lamanya Bumi berevolusi adalah satu tahun, sehingga peristiwa itu dijadikan patokan dalam penanggalan Masehi. Lintasan yang dilalui Bumi selama berevolusi disebut sebagai orbit. Lantas, seperti apa proses terjadinya revolusi Bumi?
III. GERHANA MATAHARI
Proses Revolusi Bumi
Sebenarnya Bumi itu tidak pernah diam, lho. Selain berotasi, Bumi juga mengalami revolusi yang berlangsung selama 1 tahun atau 365-366 hari. saat berevolusi, posisi Bumi terhadap Matahari tidaklah tetap, melainkan berubah-ubah. Hal itu karena orbit Bumi saat berputar mengelilingi Matahari berbentuk elips atau lonjong. Contohnya bisa Quipperian lihat arah datang sinar Matahari di bulan Maret, Juni, September, dan Desember selalu berubah. Bagaimana bisa?
- Pada tanggal 21 Maret, Matahari berada di garis lintang 0o Khatulistiwa.
- Pada tanggal 21 Juni, Matahari berada di garis balik utara.
- Pada tanggal 23 September, Matahari kembali lagi ke khatulistiwa.
- Pada tanggal 22 Desember, Matahari berada di garis balik selatan.
Jika Quipperian perhatikan, seolah-olah Matahari yang bergerak, padahal objek yang bergerak adalah Bumi. Sebagai makhluk yang tinggal di Bumi, Quipperian tidak bisa merasakan pergerakan Bumi secara signifikan karena karena Bumi selalu bergerak dengan kecepatan tetap. Nah, gerak yang Quipperian lihat dari perbedaan posisi Matahari tadi merupakan contoh gerak semu tahunan Matahari.
Akibat Revolusi Bumi
Revolusi Bumi merupakan salah satu fenomena alam yang berpengaruh bagi kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Memangnya, apa saja sih akibat adanya revolusi Bumi ini?
1. Gerak semu tahunan Matahari
Seperti pembahasan sebelumnya, gerak semu tahunan Matahari merupakan istilah yang menunjukkan bahwa Matahari seolah-olah bergerak, sehingga posisinya terhadap Bumi selalu berubah. Pada peristiwa gerak semu tahunan ini, Matahari mengalami pergeseran posisi ke belahan Bumi bagian utara, tepatnya pada tanggal 22 Desember – 21 Juni dan pergeseran dari belahan Bumi utara ke selatan pada tanggal 21 Juni – 21 Desember.
2. Perbedaan lamanya waktu siang dan malam
Pernahkah anak - anak mendapatkan informasi yang menunjukkan bahwa beberapa negara di Eropa mengalami waktu siang lebih lama daripada malam, sebut saja Norwegia. Salah satu pulau bagian yang ada di Norwegia, yaitu Svalbard, memiliki durasi siang sekitar 21 jam dan malam hanya 3 jam. Svalbard merupakan daerah yang berada di daerah Lingkar Artik (kutub utara).
Bandingkan dengan Indonesia, Malaysia, Korea, atau Jepang yang memiliki durasi siang dan malam hampir sama, yaitu 12 jam. Mengapa bisa demikian? Ternyata hal itu dipengaruhi oleh revolusi Bumi. Kombinasi antara revolusi Bumi dan kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang ekliptika mengakibatkan lamanya siang dan malam di berbagai belahan Bumi berbeda. Perbedaan itu bisa terlihat jelas saat kalian berada di daerah yang dekat dengan kutub Bumi, baik kutub utara maupun selatan.
3. Terjadinya perbedaan musim
Perbedaan musim yang terjadi di berbagai belahan dunia disebabkan oleh revolusi Bumi. Mengapa bisa demikian?
Pada tanggal 21 Juni, posisi Matahari berada di utara, tepatnya garis 23,5oLU. Garis ini disebut sebagai garis balik utara. Pada tanggal 23 September, Matahari berada di garis khatulistiwa, sehingga kutub utara dan selatan Bumi memiliki jarak yang sama dari Matahari. Matahari berada di posisi paling selatan pada tanggal 22 Desember, tepatnya di garis 23,5o LS, sehingga garis ini disebut garis balik selatan. Sampailah pada tanggal 21 Maret di mana Matahari kembali lagi ke garis khatulistiwa. Hal itu tentu akan mengakibatkan sejumlah negara mengalami perbedaan musim. Adapun penjelasan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggal 21 Maret – 21 Juni
Pada rentang waktu ini:
- belahan Bumi utara mengalami musim semi dan siang hari lebih lama daripada malam harinya; dan
- belahan Bumi selatan mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek daripada malam harinya.
b. Tanggal 21 Juni – 23 September
Pada rentang waktu ini:
- belahan Bumi utara mengalami musim panas karena posisi Matahari berada di utara; dan
- belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.
c. Tanggal 23 September – 22 Desember
Pada rentang waktu ini:
- belahan Bumi utara mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek daripada malam harinya; dan
- belahan Bumi selatan mengalami musim semi dan siang hari lebih panjang daripada malam harinya.
d. Tanggal 22 Desember – 21 Maret
Pada rentang waktu ini:
- belahan Bumi utara mengalami musim dingin; dan
- belahan Bumi selatan mengalami musim panas karena Matahari berada di posisi paling selatan.
Sudah paham, kan ya anak - anak Ibu, mengapa setiap negara bisa mengalami musim yang berbeda-beda? Nah, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan penghujan.
4. Terbentuknya rasi bintang yang berbeda-beda
Perbedaan rasi bintang disebabkan oleh perbedaan posisi pengamatan saat di Bumi. Seperti kalian ketahui bahwa Bumi senantiasa berevolusi. Itu artinya, posisi Bumi terhadap susunan bintang-bintang juga akan berubah.
Ternyata, revolusi Bumi bermanfaat untuk dipelajari ya, anak - anak ?....Dengan adanya revolusi Bumi inilah anak - anak bisa menentukan tanggal-tanggal penting menggunakan kalender Masehi. Tidak hanya itu, revolusi Bumi juga bisa dimanfaatkan untuk menentukan posisi Matahari setiap tahunnya.
Gerhana matahari adalah fenomena yang terjadi ketika bulan terletak di antara bumi dan matahari. Dikutip dari Bumi yang Dinamis (2019), bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Meskipun bulan lebih kecil dari matahari, namun bulan dapat menutupi matahari karena bulan lebih dekat ke bumi dibanding matahari. Ketika bumi, bulan, dan matahari sejajar, bayangan bulan jatuh di bumi menutupi matahari. Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra). Baca juga: Gerhana Bulan: Pengertian, Proses, dan Penampakannya di Indonesia Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun mereka yang berada di daerah yang dilalui penumbra, masih dapat melihat sebagian sinar matahari. Jenis gerhana matahari Gerhana matahari terbagi menjadi: Gerhana matahari total: Terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak. Matahari akan tertutup seluruhnya. Gerhana matahari sebagian: Terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak. Piringan matahari hanya tertutup sebagian. Gerhana matahari cincin: Terjadi ketika piringan bulan terletak tepat di depan piringan matahari. Di sekeliling piringan bulan akan terlihat cincin bercahaya. Gerhana matahari hibrida: Terjadi di bagian bumi tertentu. Gerhana ini muncul sebagai gerhana total namun di titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Lihat Foto Seorang warga tengah melihat gerhana matahari melalui filter matahari yangbdi sediakan Observatorium Boscha dalam pemantauan terbuka di Lapang Sinapeul, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12/2019).(KOMPAS.com/AGIE PERMADI) Dikutip dari situs Kemdikbud, dalam gerhana matahari cincin, ujung umbra atau bayang-bayang bulan tidak mencapai permukaan bumi. Hanya perpanjangan umbra (antumbra atau antiumbra) saja yang sampai ke bumi. Daerah yang dilalui antumbra itulah yang akan melihat matahari seperti cincin bercahaya di langit. Amankah melihat gerhana matahari? Gerhana matahari berbahaya untuk dilihat dengan mata telanjang. Baca juga: Catat! 13 Gerhana Matahari Akan Lewati Indonesia Sepanjang 2020-2100 Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata. Ini karena fotosfer memancarkan radiasi tinggi. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan katarak hingga kebutaan. Panjang gelombang radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi berkisar antara ultra violet (lebih dari 290 nm) hingga sepanjang gelombang radio. Padahal, kemampuan jaringan pada mata kita untuk menerima sinar matahari hanya sekitar 380-1400 nm. Ketika mata menerima radiasi UV itu, maka akan terjadi percepatan penuaan pada lapisan terluar dari mata. Inilah yang akan menyebabkan katarak. Baca juga: Timelapse Video Gerhana Matahari Cincin Tampak Sempurna dari Singkawang Untuk mengamati gerhana matahari dibutuhkan pelindung mata khusus atau menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata hitam (sunglasses) tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.
Pengertian Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan fenomena
saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan yang tertutup oleh bayangan
bumi. Hal demikian terjadi jika bumi berada diantara matahari dan bulan pada
satu garis lurus yang sama. Sehingga sinar Matahari tidak bias mencapai bulan
karena terhalangi oleh bumi.
Fenomena gerhana bulan adalah
fenomena yang jarang terjadi di suatu wilayah di bumi. Fenomena gerhana bulan
ini merupakan fenomena tertutupnya bulan oleh bayangan dari bumi sehingga bulan
akan nampak terkikis hingga akhirnya hilang seperti tidak terlihat lagi.
Fenomena gerhana bulan ini terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari
berada pada satu garis lurus. Dan posisi yang unik ini tidak terus- terusan
terjadi namun hanya beberapa kali atau setiap periode saja. Pada masyarakan tradisional Jawa, ketika
terjadi gerhana bulan maka mereka akan menamai hal itu sebagai peristiwa “Bulan
dimakan Buto”. Buto sendiri merupakan suatu julukan atau sebutan
yang diberikan masyarakat untuk menyebut suatu raksasa siluman yang bentuknya
sangat besar dan memankan apa saja yang ada di bumi. Buto ini dikait- kaitkan
dengan alam ghaib.
Alasan mengapa peristiwa ini
dinakan sebagai bulan dimakan Buto tidak lain dan tidak bukan karena bulan
perlahan- lahan menghilang tersebut. Sebelum menghilang semuanya, bulan akan
nampak cekung seperti digigit (seperti saat kita memakan biskuit yang berbentu
bulat) sebelum akhirnya menyabit, dan akhirnya hilang. Itulah yang membuat
masyarakat Jawa menamai sebagai mitos Bulan dimakan Buto.
Dan pada saat terjadi gerhana
bulan tersebut yng mana masyarakat Jawa percaya bulan tersebut benar- benat
hilang dmakan Buto, maka banyak warga yang membunyikan kentongan (alat
komunikasi tradisional yang cara membunyikannya dengan cara dipukul) agar si
Buto memuntahkan kembali bulan tersebut dehingga masyarakat tetap akan disinari
pada waktu malam hari tiba. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan
kemodernisasian zaman, lambat laun tradisi tersebut tidak ditemukan lagi atau
sangat jarang di jumpai lagi pada masyarakat Jawa saat ini.
Bila kita nikmati dari sisi
estetika atau eindahan, gerhana bulan ini adalah peristiwa yang indah sekali.
Pemandangan yang dihasilkan dari peristiwa gerhan bulan ini dapat dijadikan
objek fotografi yang sangat indah. Terlebih jika gerhana bulan terjadi pada
saat kondisi langit sedang cerah. Hal ini akan dimanfaatkan banyak fotografer
untuk mengabadikan momen berharga ini.
Meskipun euforia datangnya
gerhana bulan ini tidak seheboh dibandingkan euforia pada saat terjadi gerhana
matahari, namun antusias masyarakat untuk meihatnya pun tidak kalah dengan saat
terjadi gerhana matahari. Faktor yang menjadikan gerhana bulan tidak seheboh
gerhana matahari antara lain karena gerhana bulan ini terjadi pada malam hari
sehingga peristiwa agung ini tidak terlalu terlihat mencolok seperti gerhana
matahari yang terjadi pada pagi atau siang ataupun sore hari disaat sunia
terang oleh sinar matahari.
Hal selanjutnya yakni karena kita
lebih sering menyaksikan gerhana bulan bila dibandingkan dengan gerhana
matahari karena gerhana bulan ini dapat teramati pada sebagian bumi pada waktu
malam hari. Meskipun demikian, tetap saja gerhana bulan ini menjadi momen
langka yang mengundang masyarakat untuk menyaksikan dan juga mengabadikan
keindahannya.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan muncul apabila
bulan sedang berposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit
bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5 derajat. Maka tidak setiap oposisi
bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan
bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong
yang disebut dengan Node yakni titik yang dimana bulan memotong bidang
ekliptika.
Gerhana bulan ini akan terjadi
saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari
untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka
seharusnya bila terjadi gerhana bulan akan diikuti dengan gerhana matahri
karena kedua node tersebut terletak pada garis yang memhubungkan antara
matahari dengan bumi.
Yang sebenarnya peristiwa gerhana
bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat, ini dikarenakan masih adanya
sinar matahari yang dibelokkan kea rah bulan oleh atmosfer bumi dan kebanyakan
sinar yang dibelokkan ini mempunyai spectrum cahaya merah, itulah sebabnya pada
saat gerhana bulan, bulan tersebut akan menampakkan warna gelap, bias juga
berwarna merah tembaga, jingga maupun coklat.
Proses terjadinya gerhana bulan
ini lebih lama jika dibandingkan dengan matahari, meskipun perbedaan waktunya
hanya beberapa menit saja. Seperti halnya gerhana matahari, proses terjadinya
gerhana bulan ini sebagai berikut:
1.
Dimulai ketika bulan
yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan
hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan dari
bumi sendiri.
2. Setelah itu lama-kelamaan bulan
yang bulat tadi akan tertutup semakin lama semakin banyak hingga bulan hanya
terlihat sebagian dan semakin lama bumi akan terlihat meyabit.
3. Setelah mulai menjadi menyabit,
lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang karena tertutup penuh oleh bayangan
bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat melihat bulan dan bulan seperti
menghilang.
Setelah bulan tertutup semua dan
tampak seperti menghilang, kemudian kita akan menyaksikan bulan kembali muncul
dari arah yang pertama kali bulan itu menghilang. Munculnya bulan ini dimulai
dari bentuk bulan tersebut sabit, setelah itu bulan tersebut semakin lama akan
semakin kelihatan dan menjadi setengah, dan semakin lama akan semakin utuh
sehingga tampak lagi seperti semula.
Itulah beberapa proses terjadinya
gerhana bulan ini dari awal hingga akhir. Gerhana bulan sendiri ketika
terjadinya akan membutuhkan waktu beberapa menit hingga berjam lamanya. Ketika
terjadi gerhana bulan ini masyarakat biasanya akan menyaksikan dari
menghilangnya bulan dari bagian sedikit sampai munculnya bulan kembali hingga
utuh seperti sedia kala.
Jenis-Jenis Gerhana Bulan
Gerhana bulan yang terjadi di
bumi ini ternyata dibedakan menjadai beberapa jenis dan hanya tidak satu jenis
saja. Secara umum gerhana bulan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu gerhana bulan
total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra. Penjelasan mengenai
masing- masing jenis gerhana ini adalah sebagai berikut:
1. Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total merupakan
gerhana bulan dimana semua bagian dari bullan akan tertutup oleh bayangan bumi,
sehingga bulan akan tampak tertutup semua. Gerhana bulan total ini dapat
dibedakan lagi menjadi dua macam yakni gerhana bulan total dan gerhana bulan
total +.
Gerhana bulan total adalah
gerhana yang terjadi pada saat bulan berada tepat pada daerah NTT, dan pada
saat yang demikian warna bulan menjadi merah namun warna merah tersebut
tidaklah rata.
Gerhana bulan total + adalah gerhana yang terjadi pada
saat bulan melalui titik pusat daerah umbra, dan pada saat ini warna bulan
menjadi merah merata. Pada saat seperti ini bulan akan tampak menakjubkan
sekaligus mengerikan jika dipandang dari bumi.
Saat terjadi gerhana bulan total
ini maka bulan akan terlihat berwarna kemerahan. Hal ini berhubungan dengan
lapisan atmosfer bumi. Di suatu daerah tertentu atau suatu negara tertentu,
gerhana bulan total akan terlihat lebih merah daripada di daerah lain. Hal ini menandakan
bahwa jika bulan berwarna lebih merah, maka suatu tempat tersebut memiliki
tingkat polusi yang semakin kuat.
2. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana sebagian ini, bumi
tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sedangkan sebagian
permukaan bulan yang lainnya berada di daerah atau area penumbra. Sehingga
masih ada sebgaian dari sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan dan dapat
dilihat manusia dari bumi. Inilah yang disebut sebagai gerhana bulan sebagian.
3. Gerhana bulan penumbra
Jenis gerhana bulan yang
selanjutny adalah gerhana bulan penumbra. Gerhana bulan penumbra berarti
seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Dengan demikian bulan masih
dapat terlihat oleh manusia yang berada di bumi meskipun secara samar- samar
dan dengan warna yang suram.
Itulah beberapa jenis dari gerhana bulan.
Itulah beberapa jenis dari gerhana bulan.
Bila kita menyimak pengertian
dari masing- maing gerhana bulan, maka kita akan menemukan beberapa istilah
yang khas. Istilah- istilah tersebut antara lain adalah umbra dan juga
penumbra. Yang dimaksud dengan umbra sendiri adalah daerah diantara bumi dan
juga bulan yang tidak terkena cahaya matahari atau yang gelap. Sedangkan
penumbra merupakan daerah diantara bumi dan juga bulan namun yang terkena sinar
matahari atau daerah di antara bumi dan matahari yang masih tersinar oleh sinar
matahari.
Cara Melihat Proses Terjadinya
Gerhana Bulan
Setiap tahun diperkirakan gerhana
bulan ini dapat terjadi dua sampai lima kalian. Gerhana bulan total lebih
jarang terjadi. Lain halnya dengan gerhana matahari. Gerhana bulan dapat
dinikmati dengan mata telanjang sehingga aman untuk dilihat secara langsung dan
tidak berbahaya. Untuk dapat menikmati gerhana bulan dengan jelas, dapat dengan
menggunakan alat seperti teleskop atau teropong.
Ketika gerhana bulan sedang
berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut
disunnahkan untuk melakukan shalat gerhana ( shalat khusuf ).
akibat gerhana bulan, akibat gerhana matahari, akibat terjadinya gerhana matahari
dan gerhana bulan, apakah hari ini gerhana bulan total, berita bulan malam ini, definisi umbra pada gerhana adalah, fase gerhana bulan, gambar gerhana bulan, gambar gerhana bulan sebagian, gambar proses terjadinya gerhana
bulan, gerhana bulan 15 agustus 2019, gerhana bulan 28 juli 2019, gerhana
bulan bagi ibu hamil gerhana bulan cincin, gerhana bulan hari ini 14 september
2019, gerhana bulan juli 2018, gerhana bulan malam ini terjadi jam
berapa, gerhana bulan mei 2019, gerhana bulan rabu, gerhana bulan september 2019, gerhana bulan terjadi berapa tahun
sekali, gerhana matahari, gerhana pagi tadi, jadwal gerhana bulan 2019, macam macam gerhana bulan, proses terjadinya gerhana bulan, proses terjadinya gerhana bulan merah, proses terjadinya gerhana bulan merah
darah, proses terjadinya gerhana bulan total, sebab gerhana bulan
Komentar
Posting Komentar